Endar Rini
Pengelola BMT Bina Insani
I. PENDAHULUAN
BMT ( Baitul Maal Wat Tamwil ) merupakan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah ( LKMS ), yaitu lembaga keuangan mikro yang sistem operasionalnya berlandaskan syariah Islam. Di tengah semakin pesatnya perkembangan ekonomi syariah dewasa ini, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, keberadaan BMT mempunyai peranan penting dalam upaya mempercepat sosialisasi dan pengembangan keuangan syariah khususnya di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Namun dalam perjalanannya BMT – BMT menemui beberapa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah permasalahan yang terkait dengan SDM ( Sumber Daya Manusia ).
Seperti yang telah diketahui bahwa sumber daya yang paling penting bagi organisasi adalah SDM, karena SDM yang kompeten, kreatif dan semangatlah yang akan membawa suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya. Untuk itu pengelolaan SDM dalam organisasi merupakan suatu hal yang penting. Dalam prakteknya pengelolaan SDM dalam organisasi sering kali menghadapi kendala / permasalahan, yang tentu saja masing-masing organisasi akan berbeda kendala / permasalahan yang dihadapi.
Demikian halnya dengan BMT Bina Insani Kebumen yang didirikan dengan tujuan untuk mengelola potensi keuangan umat, juga mempunyai permasalahan terkait dengan SDM. Walaupun permasalahan tersebut belum terlalu kompleks karena masih terbatasnya jumlah SDM yang ada, namun bila tidak segera ditangani akan menghambat perkembangan dan kemajuan BMT.
Dalam makalah ini, akan diuraikan beberapa permasalahan SDM yang dihadapi BMT Bina Insani serta bagaimana solusi yang bisa dilakukan atas permasalahan tersebut.
II. PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN
SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang dimaksud dalam pembahasan makalah ini adalah tenaga pengelola BMT.
Adapun permasalahan SDM yang ada / dihadapi di BMT Bina Insani Kebumen diantaranya adalah :
1. Masih kurangnya pengetahuan / pemahaman para personel / staf BMT tentang ekonomi dan keuangan syariah khususnya tentang keBMTan.
Sebenarnya permasalahan ini secara umum juga terjadi / dialami oleh BMT-BMT di kabupaten Kebumen. Karena kebanyakan dari pengelola BMT tidak mempunyai basic ilmu ekonomi dan keuangan syariah. Padahal BMT merupakan salah satu garda depan dalam pengembangan ekonomi syariah, terutama dalam hal sosialisasi kepada masyarakat yang umumnya banyak dikalangan masyarakat yang masih bingung / belum mengerti tentang apa dan bagaimana sistem operasional dari perbankan / lembaga keuangan syariah.
2. Hubungan kerja yang sangat dekat antar personel membuat penilaian kinerja menjadi sulit dilakukan ( ada perasaan tidak enak ).
Hubungan kerja yang sangat dekat ini dikarenakan jumlah SDM / personil yang masih terbatas. Sebenarnya hubungan yang dekat antar personel akan membuat hubungan kerja menjadi lebih kompak dan harmonis, tetapi disisi lain biasanya membuat para personel menjadi tidak profesional dalam bekerja.
B. SOLUSI / PENYELESAIAN YANG BISA DILAKUKAN
Solusi / penyelesaian yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan / menanggulangi permasalahan SDM di BMT Bina Insani tersebut di atas antara lain sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan / pemahaman personol BMT tentang ekonomi syariah khususnya tentang keBMTan bisa dilakukan dengan :
a. Mengirimkan personil BMT untuk mengikuti pelatihan tentang ekonomi syariah dan keBMTan.
b. Mengirimkan personil untuk magang di BMT lain yang lebih maju, ini untuk lebih mengetahui tentang praktek operasional dari ekonomi / keuangan syariah di BMT.
c. Para personil khususnya pimpinan BMT harus cepat mengakses informasi baru / berita terbaru tentang ekonomi syariah melalui media, terutama informasi tentang fatwa dan tuntunan Dewan Syariah Nasional ( DSN ) tentang pelaksanaan dan operasional ekonomi syariah di lembaga keuangan.
d. Membeli buku – buku tentang ekonomi syariah untuk dibaca oleh semua personil BMT.
2. Untuk menghindari perasaan tidak enak dalam penilaian kinerja karena hubungan antar personel yang sangat dekat, antara lain bisa dilakukan dengan:
a. Membuat Job Discription dan SOP yang jelas sehingga ada acuan dan peraturan yang jelas tentang hak dan tanggung jawab masing-masing personil / staf, sehingga masing-masing staf / personil megetahui hak dan tanggung jawabnya dan bisa bekerja lebih profesional.
b. Penilaian kinerja dilakukan dengan berdiskusi antara pimpinan dengan para staf / personil BMT, yaitu pimpinan melakukan review tentang kinerja yang dilakukan staf kemudian mendiskusikan mengenai apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan staf. Hal ini untuk mengurangi kesan kaku dan perasaan tidak enak, tetapi tetap bisa serius.
III. PENUTUP
Demikian beberapa permasalahan terkait dengan SDM yang dihadapi oleh BMT Bina Insani Kebumen serta bagaimana alternatif solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Semoga apa yang diuraikan dalam makalah ini dapat membantu BMT Bina Insani dalam terus meningkatkan kinerja demi perkembangan dan kemajuan di masa yang akan datang.
Karena seperti yang telah disampaikan di muka, saat ini perkembangan ekonomi syariah menunjukkan kemajuan / prospek yang cerah. Dan itu menuntut BMT Bina Insani untuk selalu berbenah dan meningkatkan kinerjanya agar lebih dinamis sesuai dengan tuntutan jaman. Menyiapkan SDM yang handal, kompeten, kreatif dan bersemangat adalah bagian dari upaya yang harus dilakukan.